Pada hari ini kami berencana untuk berangkat ke liponsos. Hujan turun sangat lebat. Hampir semua mahasiswa berangkat kesana bersama-sama menggunakan mobil pribadi mereka. Karena hujan tersebut dan menggunakan motor, saya jadi terlambat untuk mengikuti kegiatan.
Liponsos merupakan tempat penampungan bagi mereka yang tidak memiliki tempat tinggal, gila, dan lain-lain, setidaknya hal itu yang saya temui disana. Meskipun saya dating terlambat namun banyak hal yang bisa saya petik dari kehidupan mereka yang tinggal di liponsos. Disana mereka mengalami rasa kekeluargaan yang besar. Mereka dibina, dibentuk supaya menjadi manusia yang baik. Diberikan juga rehabilitasi bagi mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Tidak lupa mereka juga diberi penghidupan yang layak.
Salah satu dari yang kami wawancarai yaitu Pak Suliyam. Usianya sudah sekitar 70 keatas. Menurut ceritanya beliau adalah seorang yang hidup di masa penjajahan Jepang. Semua anggota keluarganya tewas, dan beliau menjadi sendirian. Namun beliau tidak putus asa. Beliau tetap berusaha. Di Sidoarjo beliau bekerja selama 40 tahun, lalu menetap di liponsos. Sebenarnya waktu itu ia tidak ingin tinggal di liponsos, namun karena bujukan sahabatnya akhirnya beliau mau menetap disana hingga sekarang. Ia menyukai hidupnya yang sekarang, Beliau menikmati masa-masa tuanya di liponsos.
Hal-hal yang kami pelajari di liponsos yaitu mensyukuri anugerah dari Tuhan, tidak mudah mengeluh jika menemui kesulitan. Bersikap kekeluargaan kepada sesama. Belajar mengasihi sesama yang kurang mampu.
Semoga mereka, tidak hanya yang hidup di liponsos maupun juga orang-orang yang masih mengalami kekurangan selalu mendapat kebahagiaan.
0 comments:
Post a Comment