Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
Ketika saya lagi bingung-bingungnya mengerjakan tugas kuliah saya, dalam pikiran saya membayangkan jika tugas tersebut menjadi ringan. Eh, mendadak muncul lagu 'Imagine' dari The Beatles. Yah... Imagine there's no task, suatu harapan bagi kebanyakan orang yang 'tertimpa' banyak tugas. Setidaknya itu adalah salah satu imagine yang diplesetkan dari lagu yang dilantunkan John Lennon tersebut.
Memang lagu tersebut memiliki nada yang enak didengar di telinga masyarakat umum. Syair yang dilantunkan juga sangat menggambarkan kondisi yang diharapkan manusia. Tidak ada perang, hidup dalam damai dan kecukupan. Namun ada hal yang menarik dalam syair tersebut. Imagine there's no heaven, imagine there's no country, no religion. Disinilah perlu dipertanyakan apakah memang tanpa hal tersebut manusia bisa hidup dalam damai?
Sayang sekali hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Bayangkan saja jika tidak ada 'country' di kehidupan. Kita ambil contoh kecil country yaitu suatu perusahaan. Apakah dengan tidak adanya pembagian posisi maka seluruh anggotanya hidup dalam damai? Malahan perebutan kekuasaan yang terjadi. Hal ini tidak menghilangkan 'something to die for' atatupun 'there's no war'. Atau bagaimana jika tidak ada surga? Justru dengan adanya 'heaven' kita diselamatkan. Kepada siapa kita bisa menggantungkan diri kalau tidak kepada Tuhan? Jangan-jangan banyak dari kita yang jadi gila ataupun (maaf, jangan sampai) bunuh diri akibat depresi karena tidak ada pegangan jiwa. Lalu jika tidak ada agama? Dengan adanya 'religion' kita diajar untuk berbuat sesuai dengan kebenaran. Apakah berbuat semaunya merupakan suatu kedamaian? Apakah seks bebas, menggunakan obat terlarang, mencuri, merampok, membunuh dengan leluasa merupakan suatu kedamaian? Mungkin sebagian ya, namun itu hanya sementara. Kedamaian fana!
Jelaslah bahwa kedamaian bukanlah sesuatu yang instan layaknya mie rebus. Kedamaian adalah sesuatu yang perlu kita usahakan dalam hidup. Bukan dengan melenyapkan suatu sistem (kecuali sistem korupsi, amit-amit harus dibasmi!) maka dunia menjadi damai dan tenteram, namun bagaimana kita yang ada dalam sistem tersebut membangun relasi antar sesama sehingga tercipta suasana damai. Mungkin kali ini si Lennon kurang tepat, namun ia telah memberi pelajaran penting bagi kita, atau setidaknya untuk saya sendiri, supaya belajar giat untuk bisa mengerjakan materi algoritma, bukannya berharap mereka lenyap.
1 comments:
nice post :D
visit back my blog kopinyapanas.blogspot.com
Post a Comment